Surabaya – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim mencatat sejak Januari hingga pertengahan Agustus 2020, ada 300 hektare lahan yang terbakar.
Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Suban Wahyudiono menyebut karhutla memang kerap terjadi tiap tahun. Suban menambahkan dua daerah yang menjadi wilayah terbanyak yakni di Banyuwangi dan Nganjuk.
Namun, Suban tidak menyebut rinci berapa luas lahan yang yang terbakar di dua daerah tersebut. Menurutnya, tahun ini karhutla sering terjadi di dua daerah itu.
“Beberapa kali ada di Nganjuk, Banyuwangi,” ujar Suban di Surabaya, Jumat (21/8/2020).
Jatim memiliki 1,3 juta hektare lahan Perhutani. Kendati telah ada 300 hektare lahan yang terbakar, Suban berharap tidak akan meluas hingga melebihi tahun lalu. Di tahun 2019, Suban menyebut luas lahan dan hutan yang dilalap api mencapai 23.000 hektare.
“Semoga tahun ini agak lebih sedikit. Sampai hari sudah 300 sekian hektare yang kebakar,” imbuh Suban.
Selain itu, dari laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Jatim disebut sudah melewati puncak musim kemarau. Suban menambahkan BPBD Jatim juga telah menyiapkan peralatan menghadapi karhutla.
Peralatan itu seperti mobil tanki air hingga sepeda motor telah disiagakan. Yang mana untuk menangani karhutla di wilayah dataran rendah dan medan yang mudah terjangkau.
“Tapi kalau seperti tahun lalu itu di ketinggian 1000-1500 di tebing rasanya kemiringan 60 derajat susah dijangkau. Makanya kemarin pinjam heli dari TNI,” pungkasnya.