Polri Pastikan Tak Ada Data Ganda Penumpang Pesawat SJ-182
adminpolri
Selasa, 12 Januari 2021 – 12:53 WIB
Tribratanews.polri.go.id – Jakarta. Polri mendirikan posko Tim DVI, ante mortem, dan post mortem untuk mengidentifikasi jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di wilayah perairan Kepulauan Seribu.
Posko ini didirikan di RS Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto dan di Pontianak, Kalimantan Barat.
Sebelum menerima beberapa bukti dan data dari keluarga korban, Polri akan memverifikasi terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar tidak ada data ganda terkait korban pesawat SJ-182.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono menerangkan, sebelum pihaknya menerima sejumlah bukti dari keluarga korban untuk mencocokan dengan jasad maulun potongan tubuh korban, pihaknya akan verifikasi terlebih dahulu.
Hal ini agar tidak ada data ganda karena adanya posko ante mortem di Jakarta dan Pontianak
“Data yang ada semua akan diverifikasi, sehingga diharapkan tidak ada data ganda. Sekali lagi, data akan diverifikasi sehingga dipastikan tidak ada yang ganda. Kegiatan tim DVI ini melibatkan pemangku kepentingan lain, ada Polri, TNI, Kemenkes, Kemendagri, dalam hal ini dinas catatan sipil,” ungkap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Drs. Rusdi Hartanto, M.Si., saat konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1).
Sejauh ini, kata dia tim DVI masih bekerja dan belum mendapatkan kendala apapun.
Karo Penmas berharap, selama proses penyelidikan terhdap jasad korban dan potongan tubuh penumpang ini tidak menemui kesulitan.
“Kegiatan tim DVI ini melibatkan pemangku kepentingan lain, ada Polri, TNI, Kemenkes, Kemendagri dalam hal ini dinas cacatan sipil. Untuk memastikan kegiatan DVI dapat dipertanggungjawabkan nanti akan kita update lagi pada pukul 17.00WIB,” tutup dia.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB.
Pasawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 56 penumpang, terdiri dari 46 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
Sampai saat ini Polisi baru menerima laporan dari 12 keluarga penumpang yang mencari para korban.
Py/bq/hy