BOLASPORT.COM – PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah memastikan Liga 1 2021-2022 bakal bergulir pada 20 Agustus 2021.
Kepastian terkait bergulirnya Liga 1 2021 itu pun konsultasikan dengan beberapa pihak seperti Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali dan Polri.
Menpora pun mengadakan rapat koordinasi terkait gelaran Liga 1 yang turut dihadiri PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dalam rakor yang berlangsung Jumat (6/8/2021) itu, Menpora mengungkapkan bahwa semua pihak menyetujui Liga 1 dan Liga 2 bergulir.
Zainudin Amali menekankan tidak ada satu pihak pun yang keberatan apabila Liga 1 2021 bergulir pada 20 Agustus mendatang.
Hanya saja, ada beberapa catatan dari BNPB dan Polri yang harus diterapkan oleh PSSI dan operator kompetisi atau PT LIB.
Catatan-catatan tersebut tak jaub berbeda dari penyelenggaraan turnamen pramusim Piala Menpora 2021 yang bergulir pada Maret lalu.
“Di rakor tadi tidak ada pihak yang keberatan. Tapi ada catatan-catatan dari hasil evaluasi Piala Menpora lalu. Sepanjang yang dipaparkan jalan, saya tidak ada masalah,” ujar Zainduin Amali dalam jumpa pers virtual yang turut dihadiri BolaSport.com, Jumat (6/8/2021).
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali dalam konferensi pers virtual soal Rapat Koordinasi (rakor) Liga 1 dan Liga 2 2021, Jumat (6/8/2021).
BNPB dan Polri meminta agar PSSI tak kecolongan terkait penonton, dan diharapkan protokol kesehatan harus benar-benar diterapkan dari awal hingga akhir kompetisi.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 yang hingga saat ini tak kunjung usai.
“Masukan dari BNPB umum, tidak boleh nobar, jangan sampai ada kecolongan penonton ke stadion. Karena kalau yang di dalam ini sudah oke banget, misalnya dari 2000-an kapasitas stadion tetep hanya 229 orang yang masuk,” kata Amali.
“Tiap mau masuk stadion (clear area) harus di swab antigen. Lalu juga diminta untuk konsistensinya,” ucapnya.
PSSI dan PT LIB diminta untuk konsisten menerapkan protokol kesehatan karena itu bagian yang paling penting.
Menurut Amali, pihak keamanan tak ingin prokes ketat hanya dijalankan pada awal-awal kompetisi saja.
Selain itu, Menpora juga mengingatkan bahwa saat ini semua informasi bisa cepat didapatkan karena media sosial bisa menyebar luar.
Maka dari itu, prokes harus benar-benar diterapkan, sebab apabila terjadi pelanggaran pihak Polri pun siap mencabut izin.
“Jangan sampai penyelenggara di tengah perjalananan tidak konsisten seperti di awal, karena dianggap sudah berjalan lancar. Karena ini berbeda dengan Piala Menpora yg waktunya pendek,” tutur Amali.
“Sekarang ini jaman medsos, begitu ada yang salah sedikit pasti semua akan tahu. Makanya pasti akan terpantau betul.
Oleh karena itu tadi PSSI menyampaikan komitmen dari pemain, apabila melanggar.”
“Seluruh pemain kalau tidak vaksin juga tidak boleh bermain. Secara teknis pasti akan ada MoU (hitam di atas putih) dan itu akan mengikat semua orang, serta sebagai pegangan.”
Dengan catatan itu, diharapkan baik PSSI, PT LIB dan juga klub bisa bekerja sama untuk mewujudkan prokes yang ketat.
Sehingga Liga 1 bisa terealisasi sesuai dengan rencana awal.