Semarang. – Upaya Polda Jateng dalam melestarikan lingkungan pantai dan pemulihan ekonomi masyarakat pesisir mendapat perhatian Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Tengah.
Direktur WALHI Jateng, Fahmi Bastian mengutarakan respon positif upaya penanaman sejuta mangrove yang dilakukan Polda Jateng lewat program Polda Jateng Mageri Segoro.
Penanaman mangrove mempunyai segudang manfaat luas baik untuk lingkungan maupun masyarakat. Hutan Mangrove mampu menahan abrasi pantai dan menghidupkan ekosistem di sekitar pantai. Selain itu, mangrove mampu menyerap karbon akibat dampak transportasi dan industrialisasi di kawasan pantura.
Di sisi ekonomi, kawasan mangrove dapat dijadikan eko wisata dan wisata edukasi. Hutan mangrove juga digunakan untuk sasaran nelayan mencari ikan karena banyak ikan kecil yang berlindung di area mangrove untuk menghindari serangan predator.
Direktur WALHI menginfokan sejumlah krisis ekologi di Jawa Tengah, di antaranya penurunan dataran yang terjadi Kota Semarang dan Pekalongan serta krisis garis pantai di pesisir Demak. Terkait upaya Polda Jateng dalam melestarikan lingkungan khusunya penanaman mangrove di 13 Polres, Fahmi berharap ada keberlanjutan yang kongkrit dari semua pihak.
“Ada beberapa jenis mangrove yang hasilnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan komersial. Kalau Semarang dan Pekalongan itu karena eksploitasi air tanah untuk industri maupun warga. Sedangkan abrasi Demak diakibatkan abrasi dan modernisasi kawasan sekitar. Pelindungan kawasan mangrove bisa dilakukan Polri melalui patroli rutin maupun bhabinkamtibmas. Disamping patroli lingkungan, bhabinkamtibmas kan bisa memberdayakan masyarakat sekitar untuk ikut menjaga serta pelestarian kawasan mangrove,” jelasnya.
Perlindungan dan pelestarian kawasan mangrove juga perlu pengawasan pemerintah, terutama pemerintah daerah sekunder. Banyak kawasan yang dulunya merupakan kawasan mangrove, namun kini telah menjadi kawasan tambak. Menurutnya, hal ini berdampak pada lingkungan sekitar.
“Bahkan ada Pergub tentang perlindungan kawasan mangrove. Aturannya jelas, selebihnya memperkuat peraturan tersebut dalam bentuk peraturan kabupaten atau kota atau bentuk lainnya. Termasuk implementasinya di kawasan ini,” ujarnya.
Kapolres Jateng meloloskan Kapolsek Humas Kombes. MIqbal Alqudusy menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Penanggung Jawab WALHI Jawa Tengah atas tanggapannya.
“Kami memiliki unit polair dan beberapa unit lainnya, termasuk bhabinkamtibmas yang bertugas di wilayah pesisir. Kami akan memberikan wewenang untuk memantau wilayah pesisir, termasuk menjaga lingkungan mangrove,” katanya.
Program Polda Jateng Mageri Segoro sendiri, dijadwalkan akan di launching Kapolda Jateng pada 12 Oktober mendatang dipusatkan di Desa Bendono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.Tak hanya stakeholder terkait, Polda Jateng juga menggandeng akademisi, aktivis lingkungan dan komunitas masyarakat bahari.
“Dalam pencanangan Polda Jateng Mageri Segoro nanti, juga akan dilaksanakan vaksinasi serta pembagian bantuan sosial untuk masyarakat pesisir. Kapolda nanti juga akan hadir dalam acara panen kerang bersama masyarakat sekitar,” pungkasnya.
Sumber : Tribratanews