Jakarta, Gatra.com – Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan, polisi akan mendalami kasus pemadaman listrik massal yang terjadi pada Minggu (4/8).Investigasi itu bakal diambil alih oleh Direktorat Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal (Dir Tipidter Bareskrim) Polri. Namun, Dedi belum bisa memastikan kapan investigasi itu bakal diungkap.”Tergantung pada tim di lapangan, proses pembuktian masih ditelusuri. Dugaan sementara kan ada gangguan di alur sutet Jateng, antara Pemalang dan Semarang. Faktor lain akan didalami semuanya,” kata Dedi di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/8).Jika terjadi human error atau bahkan unsur kesengajaan, polisi bakal menindaklanjuti sesuai pakta hukumnya. “Tentu masih didalami juga. Polisi bekerja sesuai pakta hukum. Ya, nanti untuk mendalami dan pakta hukumnya akan menentukan konstruksi,” paparnya.Namun sebelum penentuan langkah hukum, Dedi menegaskan kembali, pihaknya tak mau tergesa-gesa. Polisi, kata Dedi, akan bekerja sama dengan PLN melakukan pembuktian secara ilmiah.”Proses pembuktian secara ilmiah sangat penting untuk membuktikan apa yang jadi faktor penyebab utama kenapa terjadi blackout yang cukup lama. Ada faktor teknis, faktor alam, dan faktor lainnya,” ucapnya.Selain itu, Plt Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN), Sripeni Inten mengatakan, pemadaman listrik massal di sebagian Pulau Jawa yang terjadi pada Ahad (4/8) bukanlah sabotase.”Tidak. Hari ini saya pastikan bukan masalah sabotase. Ini adalah murni teknis,” katanya kepada awak media di kantornya, Senin (5/8).Inten menjelaskan penyebab pemadaman adalah gangguan transmisi sirkit listrik Utara Jawa. “Ungaran dan Pemalang (Jawa Tengah) putus, sehingga lepas kosong. Daya dari area timur ke barat pindah ke Selatan,” tuturnya.Adapun transmisi sirkit Selatan sedang mengalami perawatan karena bebannya yang masih rendah. “Satu jalur selatan memang sedang proses pemeliharaan, sedangkan yang beroperasi tinggal satu jalur. Pada waktu terjadi dua sirkit utara lepas dan masuk ke jalur selatan, ini menyebabkan goncangan sistem,” jelasnya.Kemudian, pembangkit listrik melepaskan diri dari sistem jaringan secara otomatis untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada pembangkit.”Kami dalam proses investigasi. Kadang-kadang kita sudah tahu ada layanan menyebabkan jaringan putus. Jaringan ini kena dahan pohon bisa menyebabkan putus. Ini banyak karena memang jaringan 500 kV [Kilo Volt] ini terbuka,” ungkapnya.