JAKARTA – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito mengecek gudang obat dan vitamin untuk warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman), Jumat (16/7/20221).
Pengecekan gudang obat dan vitamin yang bertempat di Kodim 0618 Bandung ini bertujuan untuk memastikan bahwa paket obat-obatan dan vitamin gratis bantuan dari pemerintah dapat tersimpan secara aman dan tepat sasaran untuk didistribusikan kepada warga yang sedang melaksanakan isoman.
Ketika berdialog dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang bertugas di gudang obat, Hadi mengingatkan sebagai kepala gudang yang mengetahui jumlah obat-obatan, agar melakukan pencatatan keluar dan masuk obat tersebut. “Obat yang keluar harus berdasarkan permintaan dari Koramil, paket satu, dua dan tiga berapa yang keluar harus tercatat kemudian obatnya disimpan dimana,” tutur Hadi dalam keterangan tertulis, Jumat (16/7/2021).
“Rencana dukungan obat sebanyak 3.430 paket, saat ini baru terkumpul 620 paket. Komposisi pada paket tersebut terdiri dari lima jenis obat, kemudian paket tiga diperuntukkan bagi warga dengan hasil PCR positif dengan keluhan panas dan batuk,” jelas Babinsa tersebut kepada Panglima TNI.
Adapun paket obat dan vitamin gratis bantuan pemerintah untuk tujuh hari bagi warga isoman telah didistribusikan oleh TNI sejak Kamis 15 Juli 2021 ke Jawa dan Bali melalui PT. Kimia Farma ke Kesdam-Kesdam dilanjutkan ke Kodim, Koramil, Babinsa dan dokter puskesmas. Selain itu, TNI juga akan meneruskan pembagian paket obat dan vitamin bagi warga isoman yang berada di luar Pulau Jawa dengan jumlah yang sama. “Kami ingin meyakinkan apakah sudah sampai ke tangan masyarakat yang sedang melaksanakan isolasi mandiri ini sesuai dengan paket-paket obat yang diberikan,” ujarnya.
Hadi menyampaikan operasional gudang obat yang berlokasi di Kodim 1608 Bandung ini sudah berjalah baik. Mulai dari catatan, pengawasan, hingga koordinasi antar pihak. “Untuk penyimpanan obat-obatan dan vitamin di gudang Kodim 0618 Bandung ini sudah sesuai standard termasuk pencatatan dan pengawasan obat yang keluar masuk, dan koordinasi antara Puskesmas, Babinsa dan Bhabinkamtibmas ini sudah berjalan baik,” tuturnya.
Sekadar informasi, paket obat dan vitamin tersebut terdiri dari dua jenis paket. Pertama, paket satu untuk warga dengan PCR positif Covid-19 tanpa gejala atau OTG. Paket dua untuk warga dengan PCR positif Covid-19 disertai keluhan demam dan kehilangan penciuman. Pendistribusian 300.000 paket obat dan vitamin tersebut dibagi menjadi tiga tahap pengiriman. Dimana setiap minggunya akan dikirim 100.000 paket obat.
Paket obat ini membutuhkan konsultasi dan resep dokter. Dokter Puskesmas akan menetapkan pasien untuk mendapatkan paket obat dan vitamin, kemudian bidan desa bersama Babinsa akan menyerahkan kepada pasien kurang mampu yang sedang menjalani isoman di rumah masing-masing.
Selain itu, efek samping dari obat tersebut juga di monitoring oleh Bidan Desa bersama Babinsa yang akan dilaporkan secara berjenjang kepada Kakesdam dan Kadinkes Provinsi untuk ditindak lanjuti. Hadi pun berpesan agar puskesmas wajib mempunyai database, yang rapih supaya memudahkan giat pendistribusian.
“Laporkan kepada Kepala Puskesmas apabila mereka itu adalah OTG dan akan diberikan obat, demikian juga yang ODG ringan akan diberikan obat dan tidak usah takut, semua akan dilayani dengan baik oleh Puskesmas, didampingi Babinsa dan Babinkamtibmas,” bebernya.
Panglima TNI mengatakan, selain mendistribusikan 300.000 paket obat dan vitamin gratis, TNI juga telah mengirimkan 54 Nakes dari Siswa Sekolah Perwira Karier (Sepa PK). Mereka dikirim menggunakan pesawat Hercules TNI AU ke wilayah Bandung dengan jumlah 15 personel, Semarang 24 personel, serta Solo 15 personel untuk membantu melaksanakan serbuan vaksinasi nasional
(cip)