“Tugasnya yaitu apabila ada masyarakat yang positif, tracer akan menayakan yang bersangkutan 2-3 hari sebelumnya telah berkomunikasi dengan siapa saja selanjutnya akan berkoordinasi dengan tenaga kesehatan supaya melakukan testing,” kata Arief di lokasi pelatihan di Hotel UTC, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (19/6).
Arief mengapresiasi langkah sigap Polda Jawa Tengah dengan penabahan tenaga tracer Covid-19 ini. Sebanyak 201 orang Senkom Mitra Polri se-Jawa Tengah dilibatkan yang nantinya akan di tugaskan lima orang yang disebar di 29 Kabupaten dan enam Kotamadya.
“Dan berkembang sampai tiap-tiap Kelurahan tambah 2 personel Mitra Senkom,” jelas Arief.
Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi menambahkan, Provinsi Jawa Tengah masuk dalam lima Provinsi teratas dengan kasus peningkatan Covid-19 sehingga diperlukan strategi pengendalian kasus yang disesuaikan dengan kondisi dan kapasitas di masing-masing daerah.
“Kondisi ini dapat mengganggu pemeliharaan kamtibmas khususnya di Jawa Tengah, ini patut menjadi perhatian Pemeritah Daerah, TNI, Polri dan masyarakat untuk lebih berhati-hati,” ujarnya.
Saat ini, kata Luthfi, pihaknya tengah fokus membantu Pemerintah dalam mengendalikan penambahan kasus, memutus mata rantai covid-19 di daerah, meningkatkan angka kesembuhan dan menurukan angka kematian dengan melaksanakan Operasi Kontijensi di wilayah zona merah.
Pelatihan tersebut dibuka langsung oleh Kabaharkam Polri Komjen Arief Sulistyanto dan dihadiri oleh Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, Ketua Umum Senkom Mitra Polri H. Katno Hadid dengan narasumber dari Kemenkes yaitu dr. Endang Budi Hastuti sebagai koordinator infeksi.