Palembang – Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra menggeser pasukan ke lima daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pergeseran pasukan itu untuk mengantisipasi karhutla.Adapun pergeseran pasukan dilakukan di Polda Sumsel. Daerah rawan itu adalah Musi Banyuasin, Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Panukal Abab Lematang Ilir.”Kebakaran hutan dan lahan terjadi salah satunya disebabkan perbuatan manusia. Ini dilakukan masyarakat saat membuka lahan perkebunan. Alasannya biaya yang murah,” tegas Irjen Eko kepada wartawan, Senin (10/8/2020).
Mantan Asisten SDM Kapolri ini menyebut dampak kebakaran hutan dan lahan cukup banyak bila terjadi kebakaran. Apalagi, dari perkiraan BMKG, pada Agustus terjadi perubahan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau.Melihat kondisi itu, Eko menilai perlu ada pergeseran pasukan Satgas Karhutla di daerah-daerah rawan. Ini sebagai bentuk backup personel, salah satunya dengan memanfaatkan aplikasi Lancang Kuning.”Pasukan ini diturunkan untuk membantu satuan wilayah dalam rangka mencegah dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Pelaksanaan penanggulangan agar manfaatkan aplikasi Lancang Kuning,” kata Eko.
Adapun jumlah personel yang dikirim berjumlah 159 personel. Personel diketahui gabungan dari Satbrimob dan Ditsamapta Polda Sumsel.”Kepala satuan wilayah untuk melakukan pengawasan dan memonitor kegiatan anggota dan melaksanakan tugas BKO di wilayah masing-masing,” tutup Kapolda.Sementara itu, pada Juni lalu, Polda Sumsel telah mengamankan enam pembakar lahan. Mereka adalah SS (47), HI (66), MR (65), AL (44), BG (45), dan SR (38).”Enam pelaku ini empat dari Pali, satu dari Ogan Komering Ilir, dan satu Banyuasin. Ini hasil ungkap kasus selama 2020,” imbuh Kabid Humas Polda Sumsel.